Pengurangan Dampak Global Warming dari Sisi Pertanian
Budi W - GudegNetEmisi CO2 menjadi faktor utama perubahan iklim sehingga memacu adanya Global Warming yang saat ini terjadi perlahan namun pasti. Dari sebuah riset, ditemukan bahwa Indonesia menyumbang 800 juta ton atau berkisar sepersepuluh emisi CO2 Amerika Serikat. Sedangkan emisi yang asalnya dari alih guna lahan adalah 600 juta ton.
Hingga kini, Indonesia adalah salah satu negara yang menduduki urutan ketiga yang menghasilkan emisi CO2 terbanyak dengan jumlah antara tiga hingga empat Giga ton.
Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Ir. Gunawan Budianto, MP mengatakan bahwa akumulasi gas CO2 yang ada itu merupakan akumulasi pemanfaatan energi dan industri secara siginifikan. menurutnya, proses tersebut harus diimbangi dengan meningkatkan jumlah vegetasi.
“Kita harus merumuskan strategi reduksi dan atau adaptasi, sedangkan proses mitigasi terhadap dampak perubahan iklim lebih banyak didekati dari sudut kebencanaan” jelasnya.
Sebagai contoh, strategi reduksi bisa dilakukan pada bidang pertanian. "Dalam mengurangi laju pemanasan global dan perubahan iklim sebenarnya dapat dimaulai dari adanya kenyataan bahwa kegiatan pertanian merupakan salah satu penyumbang lepasnya gas rumah kaca ke atmosfer," ungkapnya.
Sedangkan strategi adaptasi pada perubahan iklim yang bisa diupayakan di bidang pertanian adalah dengan mengubah kultur teknis bertani yang selama ini telah berjalan.
Ia berharap dengan adanya seminar “Strategi Reduksi dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Bidang Pertanian” ini bisa memberikan kontribusi positif bagi Kementerian Lingkungan Hidup untuk memperhatikan bidang pertanian di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar