Kamis, 08 Desember 2011

Global Warming Lebih Mengerikan dari Krisis Ekonomi

Global Warming Lebih Mengerikan dari Krisis Ekonomi

Global Warming (pemanasan global) saat ini sering menjadi perbincangan. Di media cetak, elektronik dan lain sebagainya. Namun masyarakat selalu mengaitkan bahaya pemanasan global hanya kepada meningkatnya suhu di bumi.

Padahal dampaknya yang bisa ditimbulkan lebih besar dari itu. "Mencairnya es di kutub utara akibat pemanasan global akan membuat permukaan air laut naik, banjir di mana-mana, bahkan semakin dinginnya musim salju dan sering terjadinya badai salju ternyata juga merupakan akibat dari pemanasan bumi," ujar Hung Jen.

Hal itu diungkapkan Hung Jen dalam acara seminar Global Warming yang dilakukan di Universitas Sutomo, jalan Sutomo Ujung nomor 28 D, Sabtu (23/7).

Menurutnya, korban yang jatuh akibat bencana yang ditimbulkan dari pemanasan global sudah cukup banyak dan terus bertambah setiap tahunnya. Seperti bencana gempa, banjir. Kematian massal hewan-hewan secara misterisu, seperti jutaan ikan sarden mati di pantai california.

Menurut Hung Jen, antara krisis ekonomi dan global warming, orang lebih peduli krisis ekonomi. "Padahal menurut para ahli, Global Warming Lebih Mengerikan dari Krisis Ekonomi," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah pemanasan globa ini, Hung Jen mengajak semua peserta seminar untuk  bergandengan tangan. Seperti bergabung di komunitas.

Di Kota Medan, ada satu komunitas bernama Stop Global Warming Community Medan. Komunitas yang terdiri dari anak-anak medan yang peduli dan melakukan tindakan pencegahan terhadap global warming yang sedang mengancang kelangsungan hidup. Tujuannya hanya satu, stop global warming.

Caranya adalah berbagi pengetahuan, fakta dan kebenaran tentang global warming dan solusinya. Sehingga timbul kesadaran untuk melakukan tindakan yang mencegah global warming.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More